Meminimalkan gejala hiperaktif
Penyebab hiperaktif sendiri menurut ahli, bisa dikarenakan faktor neuologis, yaitu bagian pengendalian dan pengaturan motoriknya yang kurang matang sehingga anak tidak dapat mengendalikan gerakan-gerakannya. Juga karena faktor genetik, lingkungan (misalnya kekurangan oksigen saat kehamilan atau kelahiran), trauma lahir, defisiensi gizi atau bawaan setelah kelahiran.
Pola asuh yang salah juga bisa jadi penyebab. Misalnya, anak berasal dari keluarga yang tidak disiplin. Mau apa saja diizinkan. akhirnya anak menjadi tidak dapat mengontrol dirinya.
Seperti hal nya dua buah hati ibu yang salah satunya memiliki kecenderungan hiperaktif, ada baiknya ibu mengamati perilaku kembarannya apakah juga menunjukan kecenderungan aktif yang berlebihan seperti kakaknya. Namun bukan tidak mungkin kecenderungan hiperaktif hanya diderita salah satu anak saja, bila penyebabnya bukan karena gen yang diturunkan orangtuanya.
Bila penyebabnya adalah faktor genetik, maka akan mustahil untuk mencegahnya. Namun dapat dilakukan terapi untuk meminimalkan gejala hiper aktif nya terutama dalam memperhatikan faktor makanannya. Terutama makanan yang menjadi sumber energi instant. Seperti coklat, madu, permen eskrim, kafein, teh, minuman ringan, kismis, anggur, atau makanan-makanan yang mengandung gula lainnya.
Berilah makanan yang asupan kalorinya hanya cukup untuk tumbuh kembangnya saja, sehingga tak banyak energi yang tersisa untuk banyak bergerak
Penyebab hiperaktif sendiri menurut ahli, bisa dikarenakan faktor neuologis, yaitu bagian pengendalian dan pengaturan motoriknya yang kurang matang sehingga anak tidak dapat mengendalikan gerakan-gerakannya. Juga karena faktor genetik, lingkungan (misalnya kekurangan oksigen saat kehamilan atau kelahiran), trauma lahir, defisiensi gizi atau bawaan setelah kelahiran.
Pola asuh yang salah juga bisa jadi penyebab. Misalnya, anak berasal dari keluarga yang tidak disiplin. Mau apa saja diizinkan. akhirnya anak menjadi tidak dapat mengontrol dirinya.
Seperti hal nya dua buah hati ibu yang salah satunya memiliki kecenderungan hiperaktif, ada baiknya ibu mengamati perilaku kembarannya apakah juga menunjukan kecenderungan aktif yang berlebihan seperti kakaknya. Namun bukan tidak mungkin kecenderungan hiperaktif hanya diderita salah satu anak saja, bila penyebabnya bukan karena gen yang diturunkan orangtuanya.
Bila penyebabnya adalah faktor genetik, maka akan mustahil untuk mencegahnya. Namun dapat dilakukan terapi untuk meminimalkan gejala hiper aktif nya terutama dalam memperhatikan faktor makanannya. Terutama makanan yang menjadi sumber energi instant. Seperti coklat, madu, permen eskrim, kafein, teh, minuman ringan, kismis, anggur, atau makanan-makanan yang mengandung gula lainnya.
Berilah makanan yang asupan kalorinya hanya cukup untuk tumbuh kembangnya saja, sehingga tak banyak energi yang tersisa untuk banyak bergerak
Comments