VULGARISMONO: jagalah pasanganmu kawan masih ingat bagaimana susahnya dan mahalnya engkau mendapatkan dia? :) #LOVEHOOD VULGARISMONO : Aq tau siapa orang yang bertanggung jawab atas dirimu dan perlakuannya padamu agar menarik dan orang pun tertarik penuh nafsu, tapi keberadaanmu untuk memuaskanku. Bila tak bisa memuaskan dirimu pasti terbuang, tapi aku tetap akan menikmatimu, memuaskanku dengan rasa hormat. #madang VULGARISMONO : centilnya wanita berbanding lurus dengan genitnya pria ... jadi bila temanmu centil dan pasanganmu genit pastinya mereka .... ahh sudahlah #NUDESAHARUM VULGARISMONO METAMORLOVE : jatuh cinta - pdkt - jadian - putus - galau - sakit hati - mencaci - move on - status bijak - sedih - bunuh diri - menikung - selingkuh .... sebuah alur realita cinta dengan nafsu. Karena hidup ini indah rubahlah alur cintamu #LIBIDAY VULGARISMONO : Seorang bapak kuberi pertanyaan. Enak zaman pak harto apa zaman sekarang?.. Jawabnya lebih
Dalam bahasa Jawa, terdapat penyimpangan pola penamaan bilangan yang konon memiliki falsafah yang amat mendalam jika dikaitkan dengan penyebutan usia seseorang. Jika dicermati dengan seksama, penyimpangan ini memang berbeda dari lazimnya penyebutan angka-angka di kepulauan melayu atau nusantara. Penyimpangan tersebut terjadi mulai dari beberapa angka belasan hingga sampai angka 60. Ya, sampai angka 60 saja! Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa penyebutan tersebut memang erat kaitannya dengan usia manusia, mengingat usia 60 merupakan rata-rata panjang usia seseorang. Mari kita perhatikan dan kita renungkan sejenak: Angka 11 hingga 19 Dalam bahasa Jawa, angka 11 tidak disebut sebagai 'sepuluh siji', 12 bukan 'sepuluh loro', 13 bukan 'sepuluh telu' dan seterusnya hingga angka 19 yang tidak disebut sebagai 'sepuluh songo'. Namun, angka 11 disebut sebagai 'sewelas', 12 disebut sebagai 'rolas' dan seterusnya hingga 19 yang disebut sebagai