Skip to main content

ULAT BULU

ULAT BULU


Seorang ibu membeli beberapa pot bunga yang berisi aneka bunga. Pot-pot itu diletakkan di halaman rumah untuk menambah keasrian dan keindahan rumahnya. Ia lalu berdoa, "Ya Allah, melalui bunga-bunga ini semoga nanti akan berdatangan kupu-kupu indah ke rumahku."
Lalu si ibu ini kembali lagi pada kesibukannya sehari-harinya.
Seminggu kemudian, ia menunggu dan menunggu, tidak kunjung ada kupu-kupu di halaman rumahnya. Hingga suatu hari betapa kagetnya si ibu mendapati bahwa bukan kupu-kupu yang datang tapi ulat-ulat bulu yang merambat pada pohon-pohon bunga yang dibelinya itu.
Si ibu kesal lalu berkata, "Ya Allah, aku minta kepada-Mu kupu-kupu cantik tapi mengapa yang datang malah ulat-ulat jelek ini?"
Sambil terus mengumpat, pot-pot bunga yang penuh dengan ulat bulu itu akhirnya dipindahkan ke gudang.
Sebulan kemudian, tepat di hari yang ke-30 sejak kejadian tersebut, si ibu ingin mencari peralatan yang ia taruh di gudang. Ketika membuka pintu gudang, betapa kagetnya ia melihat begitu banyak kupu-kupu yang berwarna-warni dan sangat indah memenuhi gudang tersebut. Kupu-kupu itu satu demi satu mulai beterbangan keluar pada saat pintu gudang dibuka... untuk mencari bunga-bungaan di sekitarnya.
Terang saja kejadian yang luar biasa ini telah membuat si ibu tadi menjadi diam tertegun, ia tidak bisa berkata-kata lagi, melainkan hanya memandangi satu persatu kupu-kupu yang keluar dari gudang menuju tamannya. Dan tanpa sadar kakinya bergerak melangkah mengikuti arah kupu-kupu tadi terbang.
"Alangkah Indahnya tamanku saat ini." Si ibu berujar dalam hati. "Ya Allah, ternyata ulat bulu yang dulu jelek itu kini telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang begitu cantik dan menawan. Seandainya saja dulu aku tahu, mungkin aku tidak akan pernah mengeluh dan merasa terusik dengan keberadaan mereka."
Wahai para orang tua...
Begitulah kita para orang tua dan guru pada umumnya, seringkali melihat dan menilai anak-anak kita bak ulat bulu, yang mengganggu dan membuat kita gatal untuk selalu mengeluh, marah dan berusaha menyingkirkan mereka.
Anak kita tidak ubahnya seperti ulat bulu yang sering kali dinilai berdasarkan sisi negatifnya saja. Padahal di balik itu semua ada sebuah proses metamorfosa yang tersembunyi...... ya, sisi indah yang kelak akan dimunculkannya saat mereka dewasa.
Kita mungkin sering mendengar banyak orang tua dan guru yang mengeluhkan anaknya yang hiper-aktif dan tidak mau diam atau tidak bisa tenang... Padahal sesungguhnya kelak anak-anak ini akan menjadi orang yang sangat dinamis... kelak anak-anak ini akan mampu mengerjakan berbagai tugas dalam waktu bersamaan, atau malah memimpin lebih dari satu perusahaan tanpa merasa kesulitan sama sekali.
Ada juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya keras kepala dan susah sekali diatur... Padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi pimpinan-pimpinan organisasi/perusahaan yang sangat berhasil dengan strategi dan ide-idenya yang jitu.
Atau ada juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya pemalu dan sulit bergaul, ia lebih suka menyendiri melakukan sesuatu di kamar dan anaknya cengeng sekali. Padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi anak yang sangat unggul di bidang Sains Teknologi atau bisa juga menjadi seniman-seniman kelas dunia, mereka adalah anak-anak yang peka dan penuh cinta kasih terutama pada orang tuanya...
Lain lagi misalnya ada orangtua yang mengeluhkan anaknya terlau cerewet dan tidak tahu malu... bahkan   cenderung malu-maluin katanya. Padahal sesunguhnya kelak anak-anak ini akan menjadi orang-orang yang terkenal karena kemampuan tampilnya di depan umum dan keberaniannya untuk berekpresi.
Begitulah sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa anak-anak yang dulu pada saat masa kecilnya dianggap sebagai anak yang aneh dan menyebalkan seperti Ulat Bulu... Namun nyatanya setelah mereka dewasa justru menjadi orang-orang yang sangat sukses dan terkenal di kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

QURANIC LAW OF ATTRACTION...

QURANIC LAW OF ATTRACTION... Hukum Ketertarikan Dalam The Secret dijelaskan bahwa hukum tarik menarik adalah hukum alam. Kesamaan menarik kesamaan. Setiap orang akan menarik apa yang dirasakan dan difikirkan kepada dirinya sendiri. Perasaan dan fikiran yang buruk (negatif) akan menarik kejadian buruk kepada seseorang, demikian pula perasaan dan fikiran yang baik (positip) juga akan menarik kejadian yang baik pada orang tersebut. Inilah yang secara umum menyebabkan orang kaya bertambah kaya dan orang miskin bertambah miskin serta melarat.Kenyataan juga membuktikan bahwa anak atau orang yang lahir dan dibesarkan dilingkungan orang kaya jika fikirannya dihantui perasaan takut miskin, takut bangkrut, takut melarat pada akhirnya semua harta yang diwarisi juga akan musnah sesuai apa yang difikirkannya. Sebaliknya fakta juga membuktikan bahwa banyak anak atau orang yang dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan yang miskin dan melarat, namun hati dan fikirannya dipenuhi semangat untuk menjadi or

@MELAYANI

" Berbeda dan Melayani" Jika kita niatkan sejak awal dan ikhlas melayani, maka hasilnya luar biasa... "dunia dan akhirat" Seperti kisah dibawah ini... 🌸Yadi Sudjatmiko 🌱By jamillazzaini Rabu malam (29/2/2012) kemarin, saya terbang dengan pesawat garuda GA 324 Jakarta-Surabaya. Duduk di sebelah saya seorang bernama Yadi Sudjatmiko. Lelaki paruh baya ini menuju Malang setelah menempuh perjalanan panjang dari Oman. Ia bekerja di salah satu perusahaan minyak disana. Satu bulan sekali ia pulang ke Indonesia, berlibur satu bulan kemudian bekerja lagi satu bulan. Banyak pelajaran yang saya peroleh dari lelaki yg telah memiliki 3 orang anak ini. Pak Yadi hanya lulusan STM, tetapi kini ia bergaji besar mengalahkan sarjana teknik yg saya kenal. Apakah itu diperolehnya dg mudah? Tidak. Setelah lulus STM ia mencari pekerjaan ke Jakarta dan Surabaya, namun yg ia dapatkan hanya jawaban, "Kalau cari kerja ke Kalimantan sana, jangan di kota besar."

Pancasila dan Demokrasi Asli Indonesia

Pernah kita bertanya kenapa negara ikon demokrasi seperti Amerika, Inggris dan Australia menerapkan pemilu secara tidak langsung (sistem perwakilan)? Mari sama-sama belajar agar rakyat Indonesia cerdas dengan tidak menghabiskan energi saling membully. Bukankah saling respek meski berbeda pendapat itu justru esensi demokrasi? Rakyat Australia memilih pemimpin tidak secara langsung, tapi melalui anggota dewan (senator) yang mereka pilih. Para anggota dewan inilah yang kemudian dipercayakan memilih Prime Minister (PM) dan para pemimpin wilayah (Premiers). Tentu ada diantara anggota dewan yang tidak amanah, tapi penegakan hukum dilakukan atau mereka tidak dipilih kembali. Mekanisme ini berjalan terus sehingga kualitas anggota dewan terseleksi semakin baik. Sistem pemilihan presiden di Amerika yang telah berlangsung dua abad bukan dengan pemilihan langsung (one man one vote / popular vote), tapi berdasar pada electoral vote (represented via electoral college institution). 270 dari 53