Skip to main content

Enam Ramuan Antidiabetes


Enam Ramuan Antidiabetes


Beberapa minuman penyegar (jus) dari sayur dan buah diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol
maupun gula darah. Terapi jus lebih sempurna bila digabungkan dengan terapi herbal.
Terapi jus, kata Dr. Ellya, selain bisa menurunkan kadar gula darah, lebih difungsikan untuk
memperbaiki kesehatan pencernaan. Sementara itu, terapi herbal, selain bisa menurunkan kadar gula
darah, juga mampu melancarkan dan menormalkan fungsi-fungsi kelenjar.
Beberapa contoh herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan DM adalah brotowali, alpukat,
mengkudu, bidara upas, anting-anting, pulutan, mimba, sambiloto, duwet, lidah buaya, jahe merah,
asam jawa, dan salam.
Berikut enam ramuan antidiabetes yang ditawarkan Dr. Ellya.

Ramuan 1:
Bahan: 2 buah tomat, 1 buah wortel, 1 buah mentimun, 1/z buah belimbing manis
Pemakaian: Cuci bersih bahan, lalu blender hingga halus. Saring dan buang ampasnya.
Tambahkan hasil saringan dengan 1 sendok madu murni.
Lakukan terapi ini dua kali sehari (pagi sebelum makan dan sore hari).
Jus ini paling cocok untuk penderita diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterol.

Ramuan 2:
Bahan: 150 gr wortel, 100 gr bayam, 50 gr seledri, 1/3 buah jeruk nipis
Pemakaian: Cuci bersih semua bahan, lalu blender hingga halus. Saring, kemudian buang ampasnya.
Tambahkan hasil saringan dengan 1 sendok madu asli.
Minum dua kali sehari (pagi sebelum makan dan sore hari).

Ramuan 3:
Bahan: 200 gr sirsak, 100 gr nanas, 100 gr pepaya, 1/3 buah jeruk nipis
Pemakaian: Cuci bersih semua bahan, lalu blender hingga halus. Saring, kemudian buang ampasnya.
Tambahkan hasil saringan dengan 1 sendok makan madu asli (jangan yang palsu ataupun mengganti
dengan pemanis lainnya). Minum 2 kali sehari (pagi sebelum makan dan sore hari).
Jus ini sangat cocok untuk penderita diabetes disertai gangguan buang air besar.

Ramuan 4:
Bahan: 15 gr rimpang segar jahe merah
Pemakaian: Jahe dibakar 1520 menit. Memarkan dan seduh dengan segelas air.
Sebelum minum, tambahkan 1 sendok makan madu sebagai pengganti gula.
Manfaat lain ramuan ini untuk mengatasi batuk kering yang tak kunjung sembuh,
sebagai penawar racun, antirematik, dan penghilang sakit kepala.

Ramuan 5:
Bahan: 1 gelas kacang kedelai, 6 gelas air
Pemakaian: Bersihkan kacang kedelai. Rendam dalam air bersih, selama 10-12 jam.
Untuk menghilangkan bau langu, air rendaman diganti beberapa kali.
Tiriskan dan giling atau blender dengan menambahkan 1-2 gelas air.
Tambahkan air sisanya sampai total enam gelas. Rebus sambil diaduk-aduk hingga
mendidih selama 10-15 menit. Angkat dan Saring, serta peras selagi panas untuk
 mendapatkan susu kedelai. Untuk cita rasa, tambahkan daun pandan, sereh, atau jahe.
Ramuan ini cocok untuk diabetesi yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Ramuan 6:
Bahan: 2 sendok makan asam jawa, 1 sendok makan irisan gula merah, 150 cc air mendidih
Pemakaian: Seduh asam dengan air mendidih, masukkan gula merah, lalu aduk sampai larut.
Saring dan minum (bisa dalam keadaan panas atau dingin).
Ramuan ini cocok bagi penderita diabetes disertai kolesterol tinggi.

Sumber: Senior





Comments

Popular posts from this blog

QURANIC LAW OF ATTRACTION...

QURANIC LAW OF ATTRACTION... Hukum Ketertarikan Dalam The Secret dijelaskan bahwa hukum tarik menarik adalah hukum alam. Kesamaan menarik kesamaan. Setiap orang akan menarik apa yang dirasakan dan difikirkan kepada dirinya sendiri. Perasaan dan fikiran yang buruk (negatif) akan menarik kejadian buruk kepada seseorang, demikian pula perasaan dan fikiran yang baik (positip) juga akan menarik kejadian yang baik pada orang tersebut. Inilah yang secara umum menyebabkan orang kaya bertambah kaya dan orang miskin bertambah miskin serta melarat.Kenyataan juga membuktikan bahwa anak atau orang yang lahir dan dibesarkan dilingkungan orang kaya jika fikirannya dihantui perasaan takut miskin, takut bangkrut, takut melarat pada akhirnya semua harta yang diwarisi juga akan musnah sesuai apa yang difikirkannya. Sebaliknya fakta juga membuktikan bahwa banyak anak atau orang yang dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan yang miskin dan melarat, namun hati dan fikirannya dipenuhi semangat untuk menjadi or

@MELAYANI

" Berbeda dan Melayani" Jika kita niatkan sejak awal dan ikhlas melayani, maka hasilnya luar biasa... "dunia dan akhirat" Seperti kisah dibawah ini... 🌸Yadi Sudjatmiko 🌱By jamillazzaini Rabu malam (29/2/2012) kemarin, saya terbang dengan pesawat garuda GA 324 Jakarta-Surabaya. Duduk di sebelah saya seorang bernama Yadi Sudjatmiko. Lelaki paruh baya ini menuju Malang setelah menempuh perjalanan panjang dari Oman. Ia bekerja di salah satu perusahaan minyak disana. Satu bulan sekali ia pulang ke Indonesia, berlibur satu bulan kemudian bekerja lagi satu bulan. Banyak pelajaran yang saya peroleh dari lelaki yg telah memiliki 3 orang anak ini. Pak Yadi hanya lulusan STM, tetapi kini ia bergaji besar mengalahkan sarjana teknik yg saya kenal. Apakah itu diperolehnya dg mudah? Tidak. Setelah lulus STM ia mencari pekerjaan ke Jakarta dan Surabaya, namun yg ia dapatkan hanya jawaban, "Kalau cari kerja ke Kalimantan sana, jangan di kota besar."

Pancasila dan Demokrasi Asli Indonesia

Pernah kita bertanya kenapa negara ikon demokrasi seperti Amerika, Inggris dan Australia menerapkan pemilu secara tidak langsung (sistem perwakilan)? Mari sama-sama belajar agar rakyat Indonesia cerdas dengan tidak menghabiskan energi saling membully. Bukankah saling respek meski berbeda pendapat itu justru esensi demokrasi? Rakyat Australia memilih pemimpin tidak secara langsung, tapi melalui anggota dewan (senator) yang mereka pilih. Para anggota dewan inilah yang kemudian dipercayakan memilih Prime Minister (PM) dan para pemimpin wilayah (Premiers). Tentu ada diantara anggota dewan yang tidak amanah, tapi penegakan hukum dilakukan atau mereka tidak dipilih kembali. Mekanisme ini berjalan terus sehingga kualitas anggota dewan terseleksi semakin baik. Sistem pemilihan presiden di Amerika yang telah berlangsung dua abad bukan dengan pemilihan langsung (one man one vote / popular vote), tapi berdasar pada electoral vote (represented via electoral college institution). 270 dari 53