Skip to main content

Apa yang dimaksud dengan Allah meliputi segala sesuatu dan Dia lebih dekat kepada kita dibanding urat leher kita sendiri?



Materi tersusun hanya dari persepsi-persepsi. Satu-satunya wujud nyata dan mutlak hanyalah Allah. Artinya, hanya Allah lah yang ada; segala sesuatu selain dia hanyalah wujud semu. Karenanya Allah “ada dimana-mana” dan meliputi segala sesuatu. Segala yang ada merupakan gambaran yang Allah proyeksikan kepada kita.
Karena setiap wujud material merupakan persepsi, maka ia tak dapat melihat Allah. Sebaliknya, Allah melihat seluruh materi yang diciptakannya dalam berbagai bentuknya. Artinya, kita tak dapat menangkap wujud Allah dengan mata kita, namun Allah meliputi kita dari dalam, dari luar, dalam pandangan dan pikiran. Kita tak mampu mengucapkan perkataan apapun selain dengan pengetahuan dan ijinNya, bahkan tanpa Dia bernafaspun tidak akan bisa.
Meskipun kita melihat persepsi-persepsi ini di sepanjang hidup kita, wujud terdekat kepada kita bukanlah salah satu di antaranya, melainkan Allah sendiri. Rahasia ayat berikut tersembunyi dalam kenyataan ini:

“Dia lah yang menciptakan manusia, dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya; karena Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (sendiri). (Surat Qaf: 16)

Jika manusia berpikiran bahwa tubuhnya hanya terdiri dari “materi”, ia tidak akan dapat memahami fakta penting ini. Jika ia menganggap otaknya sebagai “dirinya”, maka letak dunia luar adalah 20-30 cm dari dirinya. Namun jika dia mengerti bahwa materi hanya lah imajinasi, maka pengertian luar, dalam, jauh ataupun dekat tak memiliki arti sama sekali. Allah meliputi dirinya dan Dia “sangat dekat” kepada dirinya.

Comments

Popular posts from this blog

QURANIC LAW OF ATTRACTION...

QURANIC LAW OF ATTRACTION... Hukum Ketertarikan Dalam The Secret dijelaskan bahwa hukum tarik menarik adalah hukum alam. Kesamaan menarik kesamaan. Setiap orang akan menarik apa yang dirasakan dan difikirkan kepada dirinya sendiri. Perasaan dan fikiran yang buruk (negatif) akan menarik kejadian buruk kepada seseorang, demikian pula perasaan dan fikiran yang baik (positip) juga akan menarik kejadian yang baik pada orang tersebut. Inilah yang secara umum menyebabkan orang kaya bertambah kaya dan orang miskin bertambah miskin serta melarat.Kenyataan juga membuktikan bahwa anak atau orang yang lahir dan dibesarkan dilingkungan orang kaya jika fikirannya dihantui perasaan takut miskin, takut bangkrut, takut melarat pada akhirnya semua harta yang diwarisi juga akan musnah sesuai apa yang difikirkannya. Sebaliknya fakta juga membuktikan bahwa banyak anak atau orang yang dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan yang miskin dan melarat, namun hati dan fikirannya dipenuhi semangat untuk menjadi or

@MELAYANI

" Berbeda dan Melayani" Jika kita niatkan sejak awal dan ikhlas melayani, maka hasilnya luar biasa... "dunia dan akhirat" Seperti kisah dibawah ini... 🌸Yadi Sudjatmiko 🌱By jamillazzaini Rabu malam (29/2/2012) kemarin, saya terbang dengan pesawat garuda GA 324 Jakarta-Surabaya. Duduk di sebelah saya seorang bernama Yadi Sudjatmiko. Lelaki paruh baya ini menuju Malang setelah menempuh perjalanan panjang dari Oman. Ia bekerja di salah satu perusahaan minyak disana. Satu bulan sekali ia pulang ke Indonesia, berlibur satu bulan kemudian bekerja lagi satu bulan. Banyak pelajaran yang saya peroleh dari lelaki yg telah memiliki 3 orang anak ini. Pak Yadi hanya lulusan STM, tetapi kini ia bergaji besar mengalahkan sarjana teknik yg saya kenal. Apakah itu diperolehnya dg mudah? Tidak. Setelah lulus STM ia mencari pekerjaan ke Jakarta dan Surabaya, namun yg ia dapatkan hanya jawaban, "Kalau cari kerja ke Kalimantan sana, jangan di kota besar."

Pancasila dan Demokrasi Asli Indonesia

Pernah kita bertanya kenapa negara ikon demokrasi seperti Amerika, Inggris dan Australia menerapkan pemilu secara tidak langsung (sistem perwakilan)? Mari sama-sama belajar agar rakyat Indonesia cerdas dengan tidak menghabiskan energi saling membully. Bukankah saling respek meski berbeda pendapat itu justru esensi demokrasi? Rakyat Australia memilih pemimpin tidak secara langsung, tapi melalui anggota dewan (senator) yang mereka pilih. Para anggota dewan inilah yang kemudian dipercayakan memilih Prime Minister (PM) dan para pemimpin wilayah (Premiers). Tentu ada diantara anggota dewan yang tidak amanah, tapi penegakan hukum dilakukan atau mereka tidak dipilih kembali. Mekanisme ini berjalan terus sehingga kualitas anggota dewan terseleksi semakin baik. Sistem pemilihan presiden di Amerika yang telah berlangsung dua abad bukan dengan pemilihan langsung (one man one vote / popular vote), tapi berdasar pada electoral vote (represented via electoral college institution). 270 dari 53