Dalam masyarakat yang pola hidupnya tidak
sesuai dengan Al-Qur’an, rasa cinta dan rasa hormat antar sesama diukur dengan
patokan nilai tertentu. Persamaan budaya, pangkat, kecantikan, atau bahkan cara
berpakaian merupakan beberapa di antaranya.
Bagi orang-orang yang beriman, tujuan
sejatinya adalah ridha Allah. Oleh karena itu, rasa cinta kepada sesama
berpatokan pada rasa cintanya kepada Allah. Karena cintanya kepada Allah lah,
mereka mencintai dan mengasihi apa yang diciptakan Allah. Dan karenanya pula
mereka tidak pernah berteman dengan orang yang tidak disukai Allah, apalagi
mencintai atau mengasihinya. Ini dinyatakan dalam Al-Qur’an:
Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (Surat Al-Mujadilah:
22)
Comments