Apakah sesorang memiliki kesempatan untuk memperbaiki amal yang telah lalu setelah ia melihat kebenaran akhirat?
Pada hari itu, tidak ada peluang untuk
memperbaiki amal. Meyakini setelah kematian adalah hal yang sia-sia. Al-Qur’an
pun menyebutkan bahwa pada hari perhitungan, orang-orang kafir akan memohon
agar diberi kesempatan untuk mengerjakan kewajibannya. Namun permintaan mereka
tak akan diterima. Mereka berharap dapat kembali ke dunia, tetapi permintannya
ditolak. Setelah menyadari tak ada peluang untuk menebus dosa, mereka sangat
menyesal. Keputusasaan dan penyesalan yang bercampur merupakan perasaan yang
menyiksa tiada bandingannya di dunia ini. Mereka sadar akan mendapat hukuman
yang kekal di akhirat, tanpa sedikitpun peluang untuk menghindar:
Dan jika kamu melihat ketika mereka
dihadapkan ke neraka, mereka berkata: ‘Kalau saja kami dikembalikan ke dunia,
kami tak akan mengingkari ayat-ayat Tuhan kami serta menjadi orang-orang yang
beriman.’ Tidak, telah nyata bagi mereka kejahatan yang dahulu selalu mereka
sembunyikan. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan kembali kepada
perbuatan yang dilarang bagi mereka. Dan sesungguhnya mereka itu
pendusta-pendusta belaka. Dan mereka akan berkata, ‘Kehidupan itu hanya di
dunia saja dan kita sekali-kali tak akan dibangkitkan kembali.’ Dan seandainya
kamu melihat ketika mereka dihadapakan kepada Tuhan mereka. Allah berfirman,
‘Bukankah kebangkitan ini benar?’ Mereka berkata, ‘Sungguh benar, demi Tuhan
kami!’ Allah berfirman, Karena itu rasakanlah azab ini, karena kamu
mengingkarinya.’ (Surat Al-An’am: 27-30)
Comments